Senin, 16 November 2015

Hamba cinta terhebat

mari menari bersama hujan
nikmati saja hari yang konyol ini
apalagi yang kau mau lakukan?
sudah bisa bernapas saja itu sudah cukup
buang semua keinginanmu
bukankah sudah kau hambakan dirimu untuk cinta?
lalu apalagi yang kau cari?
mimpimu adalah semua tentang cinta
asamu adalah semua tentang dia
lalu apalagi yang kau harapkan?
berhentilah bertingkah bodoh
labirin yang kau bangun semakin tinggi
semakin rumit dan sulit cahaya masuk
menembus celah saja sudah susah, lalu bagaimana kau keluar?
jalanmu sudah kau tutup. dirimu bukan lagi milikmu.
jangan salahkan dunia, perasaanmu yg memaksanya
sebenarnya apa yang kau cari?namamu saja kau lupa dalam doa
apa yang sebenarnya kau inginkan? permatamu saja kau berikan
bukan lagi mutiara yang indah, kau yang dulu, kau yang sebenarnya
sudah lama mati dan menghilang.
jiwamu ini dikutuk waktu, kini kau hanya seorang hamba.
abdimu bukan hanya pada sang empunya jagad raya
tapi juga pada sang empunya hati dan permatamu.
semua orang salut padamu, bahkan aku dirimu sendiri.
selamat berjuang untukmu jemputlah mentari pagi kesayanganmu itu
aku dan hujan akan terus ada sesekali menghapus kemarau yg menyiksamu
tersenyumlah kau yang terhebat, yang termanis takkan pernah terkikis
berhentilah menangis karna pengorbanan selalu berbuah manis ....

Minggu, 03 Mei 2015

PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA


            Peredaran darah pada manusia dilakukan oleh sel darah dan melalui pembuluh darah. Oleh karena itu disebut peredaran darah tertutup. Peredaran darah berlangsung secara sistemik (disebut juga peredaran darah besar) dan pulmonal (peredaran darah kecil).
A. ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA
Alat-alat peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sistem transportasi pada manusia ada dua yaitu peredaran darah dan peredaran limfe (getah bening).
1.       Darah
Fungsi darah :
·         Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi.
·         Menjaga agar temperatur tubuh tetap.
·         Mengedarkan air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang berfungsi untuk reaksi enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis tubuh.
·         Mengedarkan getah bening.
·         Menghindarkan tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan sel darah pembeku).
·         Menjaga kestabilan suhu tubuh.
·         Mengatur keseimbangan asam basa (Hb).
Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen darah adalah :
a.       Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping-keping darah pembeku (trombosit).
b.      Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :
·         Air, hamper 90% berupa cairan
·         Protein : albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin (43%) berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan darah.
·         Gas berupa O2, CO2 dan N2.
·        Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.
·         Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.
·         Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.
·         Hormon dan enzim.
c.       Dalam plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk antibody; presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu menguraikan antigen; antitoksin untuk menawarkan racun.
Macam-macam sel darah :
a.       Sel darah merah (erytrosit)
Bentuk sel darah merah bulat gepeng, kedua permukaannya cekung (bikonkaf), dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta/mm3 sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3. Mengandung hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang berfungsi mengikat O2, mengandung zat besi (Fe), berwarna merah. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan dirombak dalam limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat besi yang terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah merah baru.
Jika sel-sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit yang disebut anemia. Adapun jika kekurangan darah O2 dinamakan sianosis.
b.      Sel darah putih (leukosit)
Macam-macam sel darah putih :
·         Monosit, dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat.
·         Limfosit, dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas.
Bentuk leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti, bulat/cekung, jumlahnya pada orang normal kira-kira 6.000-9.000/mm3 . Umur sel darah putih sekitar 12-13 hari. Dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi sel darah putih untuk melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika ada kuman sel darah putih akan memakan kuman tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi nanah. Selain itu leukosit juga sebagai prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl dan limfe serta bersifat fagosit.
c.       Sel darah pembeku (trombosit)
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm3, dibuat dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah mengalir bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin (dalam plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka sehingga perdarahan berhenti.
Proses pembekuan darah :
1.   Trombosit pecah (anti hemofili)     --->      Tromboplastin (trombokinase)
2.       Protrombin                     --->                  Trombin
3.       Fibrinogen                --->                       Fibrin
2.       Jantung
Jantung manusia letaknya dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.


Diastole merupakan darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan sistole merupakan darah yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang yang tertera pada tensimeter dikatakan misalnya 120/100 mmHg merupakan tekanan sistole 120 per menit dan tekanan diastole 100 per menit. Koronariasis merupakan penyumbatan pada nadi tajuk/arteri koronaria pada jantung.
1.       Pembuluh Darah
a.       Pembuluh nadi (arteri)
·         Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri dari :

-          Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru, banyak mengandung CO2.
-          Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.
b.      Pembuluh balik (vena)
o   Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :
-          Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung.
-          Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
-          Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c.       Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).
Perbedaan antara arteri dan vena dapat diamati pada tabel berikut :
Pembuluh darah vena
Pembuluh darah arteri
Ø  Disebut sebagai pembuluh balik.
Ø  Berisi darah kotor kecuali pada vena pulmonalis.
Ø  Di sepanjang pembuluh banyak terdapat katup.
Ø  Dinding tipis.
Ø  Pembuluh ini terletak dekat permukaan tubuh.
Ø  Apabila diraba tidak terasa.

Ø  Disebut sebagai pembuluh nadi.
Ø  Berisi darah bersih kecuali pada arteri pulmonalis.
Ø  Di sepanjang pembuluh hanya terdapat satu katup.
Ø  Memiliki dinding yang tebal dan elastic.
Ø  Pembuluh ini terletak di bagian dalam dari tubuh.
Ø  Apabila diraba akan berdenyut.





B. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
            Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar dan system peredaran darah kecil.
1.       Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
            Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.
            Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior – serambi kanan.

2.       Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
            Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

3.       Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)
            Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka kanan.
            Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka kiri.
            Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil). Peredaran limfe adalah terbuka, merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih yang disebut limfosit untuk imunitas.

C. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
            Berikut beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia.
1.       Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
2.       Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.
3.       Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang ada.
4.       Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.
5.       Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi maka harus segera dioperasi.
6.       Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi tajuk jantung (jantung koroner).
7.       Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi. Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).
8.       Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya pada kaki dan tangan.
9.       Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang dibawa oleh darah.
10.   Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal.




Rabu, 19 November 2014

AKU MERINDUKAN KAMU MENTARI

mentari pagi bagaimana kabar mu? 
sebulan sudah mendung menyembunyikanmu 
hari yang sepi ini sangat merindu
bisakah datang dan bersinar seperti dulu?
setiap pagi embun berbisik sendu
tetesannya sedih membasahi dunia
terasa hawa dingin kerinduan
 mentari bisakah kau kembali?
petir menyapa siang, hujan hiasi petang
tak ada lagi pagi yang hangat 
mentari cerah tak lagi menyapa
langit siang tak lagi cerah, suasana petang tak romantis lagi
hari-hari suram kapankah kau berlalu?
semesta alam merindukan kehangatan hari bersama mentari
 mentariku dengarkah kamu?
sang fajar tersentuhkah kamu?
rasakan kerinduan hari yang malang ini
dengarkan panggilan hati yang merindu
kembali mentari,kembalilah
hari suram tanpamu, gelap tak berwarna
tak berarti sang waktu tak berdaya sang hari
dengarkan, rasakan, dan lihatlah
setiap hari aku merindukanmu.....

Kamis, 28 Agustus 2014

Pangeran tanpa Nama...

Kata ini kurangkai untukmu yang ku kagumi
yang sering kutemui   dan tak henti ku pandangi.
kau yang kupanggil pangeran tanpa nama
pandanglah aku sejenak saja...
  burung berkiicau merdu melihat kau tersenyum
  bungapun mekar ketika kau mulai menyapa hari
  sang pangeran tanpa nama sapalah aku
  dengan kekonyolan dan canda khas darimu...
Hari berganti ku lalui hanya dgn menatapmu
Detak jam berlalu seiring rasa yang kupendam ini
Kau yang tak pernah peka berlalu bagai bayang semu
Hanya diam dan tertawa dalam sunyi
  Aku mengagumimu pangeran tanpa nama
  Bukan sepenuhnya dgn hati
  Aku mengagumimu pangeran tanpa nama
  Hanya dengan mata yg jauh dari hati....



Minggu, 08 September 2013

Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)


A.    Pengertian ITP
ITP adalah singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura. Idiopathic berarti tidak diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti darah yang tidak cukup memiliki keping darah (trombosit).Purpura berarti seseorang memiliki luka memar yang banyak (berlebihan). Istilah ITP ini juga merupakan singkatan dari Immune Thrombocytopenic Purpura.
Idiophatic (Autoimmune) Trobocytopenic Purpura (ITP/ATP) merupakan kelainan autoimun dimana autoanti body IgG dibentuk untuk mengikat trombosit. Tidak jelas apakah antigen pada permukaan trombosit dibentuk.Meskipun antibodi antitrombosit dapat mengikat komplemen,trombosit tidak rusak oleh lisis langsung. Insident tersering pada usia 20-50 tahun dan lebih serig pada wanita dibanding laki- laki. ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)juga bisa dikatakan merupakan suatu kelainan pada sel pembekuan darah yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan perdarahan.Perdarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga ruam kebiruan..
           Dalam tubuh seseorang yang menderita ITP, sel-sel darahnya kecuali keping darah berada dalam jumlah yang normal. Keping darah (Platelets) adalah sel-sel sangat kecil yang menutupi area tubuh paska luka atau akibat teriris/terpotong dan kemudian membentuk bekuan darah. Seseorang  dengan keping darah yang terlalu sedikit dalam tubuhnya akan sangat mudah mengalami luka memar dan bahkan mengalami perdarahan  dalam periode cukup lama  setelah mengalami trauma luka. Kadang bintik-bintik kecil merah (disebut Petechiae) muncul pula pada permukaan kulitnya. Jika jumlah keping darah atau trombosit ini sangat rendah, penderita ITP bisa juga mengalami mimisan yang sukar berhenti, atau mengalami perdarahan dalam organ ususnya,Idiopatik trombositopeni purpura disebut  sebagai suatu gangguan autoimun yang ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka trombosit darah perifer kurangdari 15.000 L) . autoantibodi yang mengikat antigen trombosit menyebabkan destruksi prematu rtrombosit dalam sistem retikuloendote lterutama dilimpa. Atau dapat diartikan bahwa idiopatik trombositopeni purpura adalah kondisi perdarahan dimana darah tidak  keluar dengan semestinya. Terjadi karena jumlah platelet atau trombosit rendah. Sirkulasi platelet melalui pembuluh darah dan membantu penghentian perdarahan dengan cara menggumpal. Idiopatik sendiri berarti bahawa penyebab penyakit tidak diketahui. Trombositopenia adalah jumlah trombosit dalam darah berada dibawah normal.Purpura adalah memar kebiruan disebabkan oleh pendarahan dibawah kulit.
Memar menunjukkan bahwa telah terjadi pendarahan di pembuluh darah kecil dibawah kulit.
Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm.
Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam
susunan hemopoietik dalam sumsum tulang yang memecah menjadi trombosit,baik
dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki kapiler darah,khususnya ketika
mencoba untuk memasuki kapiler paru. Tiap megakariosit menghasilkan kurang lebih
4000 trombosit .Megakariosit tidak meninggalkan sumsum tulang untuk memasuki darah. Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000sampai 350.000 per mikroliter. Volume rata-ratanya 5-8fl. Dalam keadaan normal, sepertiga dari jumlah trombosit itu ada di limpa. Jumlah trombosit dalam keadaan normal di darah tepi selalu kurang lebih konstan. Hal ini disebabkan mekanisme kontrololeh bahan humoral yang disebut trombopoietin. Bila jumlah trombosit menurun,tubuh akan mengeluarkan trombopoietin lebih banyak yang merangsang trombopoiesis.
Idiopathic thrombocytopenic Purpura mempengaruhi anak-anakdan orang dewasa.
            Anak-anak sering mengalami idiopathic thrombocytopenic Purpura setelah infeksi virus dan biasanya sembuh sepenuhnya tanpa pengobatan.Pada orang dewasa yang menderita penyakit ITP sering lebih kronis. ITP diperkirakan merupakan salah satu penyebab kelainan perdarahan didapat yang banyak ditemukan oleh dokter anak, dengan insiden penyakit simtomatik berkisar 3 sampai 8 per 100000 anak pertahun. Pada ITP akut ada perbedaan insiden laki-laki maupun perempuan dan akan mencapai puncak pada usia 2-5tahun. Hampir selalu ada riwayat infeksi bakteri, virus, atau pun imunisasi 1-6 minggu sebelum terjadinya ITP merupakan  kelainan autoimun yang menyebabkan meningkatrnya penghancuran trombosit dalam retikuloendotelial. Kelainan ini biasanya menyertai infeksi virus atauimunisasi yang disebabkan oleh respons sistem imun yang tidak tepat.
 B.ETIOLOGI
            Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti,mekanisme yang terjadi melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel trombosit, sehingga sel trombosit mati.).Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. Dalam kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi untuk penderita ITP,antibodinya bahkan menyerang sel-sel keping darah tubuhnya sendiri.
Meskipun pembentukan trombositsumsum tulang meningkat,persediaan trombosit yang ada tetap tidak dapat memenuhi ke butuhan tubuh.Pada sebagian besar kasus, diduga bahwa ITP disebabkan oleh sistem imun tubuh. Secara normal sistem imun membuat antibodi untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Pada ITP, sistem imun melawan platelet dalam tubuh sendiri. Alasan sistem imun
menyerang platelet dalam tubuh masih belum diketahui. ITP kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, infeksi virus, intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh fisis(radiasi,panas), kekurangan factor pematangan (misalnya malnutrisi), koagulasi intravascular diseminata (KID),autoimun.
 Berdasarkan etiologi,ITP dibag imenjadi 2 yaitu primer: idiopatik dan sekunder. Berdasarkan penyakit dibedakan tipe:
  •  akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan (umumnya terjadi pada anak-anak)dan kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada orang dewasa).
    Selain itu, ITP juga terjadi pada pengidap HIV.sedangkan obat-obatan
    seperti heparin,minuman keras,quinidine, sulfonamides juga boleh menyebabkan
    trombositopenia.
 Biasanya tanda-tanda penyakit dan faktor-faktor yang berkatan dengan penyakit ini adalah seperti yang berikut : purpura,pendarahan haid darah yang banyak dan tempolama pendarahan dalam lubang hidung, pendarahan rahang gigi, immunisasi virus yangt terkini,penyakit virusya yang terkini dan calar atau lebam.
C.EPIDEMOLOGI
Ada dua tipe ITP berdasarkan kalangan penderita. Tipe pertama umumnya menyerang kalangan anak-anak, sedangkan tipe lainnya menyerang orang dewasa. Anak-anak berusia 2 hingga 4tahun yang umumnya menderita penyakit ini. Sedangkan ITP untuk orangdewasa, sebagian besar dialami oleh wanita muda,tapi dapat pula terjadi pada siapa saja. ITP bukanlah penyakit ke turunan. ITP juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut ITP dan kronik  ITP. Batasan yang dipakai adalah waktu jika dibawah 6 bulandi sebut akut ITPdan diatas  6 bulan disebut kronik ITP. Akut ITP sering terjadi pada anak-anak sedangkan  kronik ITP sering terjadi pada dewasa
  • Tabel Perbedaan ITP akut dengan ITP kronik
    ITP akut  :
     Awal penyakit 2-6 tahun ,Rasio: 1:1, Trombosit <20.000/mL
    Lama penyakit 2-6 minggu, Perdarahan Berulang.
  • ITP Kronis   :
Awal penyakit 20-40 tahun,Rasio:1:2-3,Trombosit 30.000-100.000/mL
Lama penyakit beberapa tahun,Perdarahan beberapa hari/minggu.
 
D. PATOLOGI  DAN  PATOFISIOLOGI  ITP
             Kerusakan trombosit pada ITP melibatkan autoanti body terhadap gliko protein yang terdapat pada membran trombosit.Penghancuran terjadi terhadap
trombosit yang diselimuti antibody,hal tersebut dilakukan oleh magkrofag yang terdapat pada limpa dan organ retikulo endotelial lainnya. Megakariosit pada sumsum tulang bisa normal atau meningkat pada ITP.  
Adanya perbedaan secara klinis maupun epidemologis antara ITP akut dan kronis, menimbulkan dugaan adanya perbedaan mekanisme patofisiologi terjadinya trombsitopenia diantara keduanya.
Mediator lainnya yang meningkat selama terjadinya responimun terhadap produksi trombosit.
GE JALA  DAN  TANDA
           Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki), seringnya bergerombol dan menyerupai rash. Bintik tersebut,dikenal dengan petechiae, disebabkan karena adanya pendarahan dibawah kulit.
Memar atau daerah kebiruan pada kulit atau membran mukosa (seperti di bawah mulut)di sebabkan pendarahan di bawah kulit.Memar tersebut mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas . Memar tipe ini disebut dengan purpura.Pendarahan yang lebih sering dapat membentuk massatiga-dimensi yang disebut hematoma.
Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi. Ada darah pada
urin dan feses. Beberapa macam pendarahan yangsukar dihentikan dapat menjadi
tanda ITP.
Termasuk menstruasi yang berkepanjangan pada wanita.Pendarahan pada
otak jarang terjadi, dan gejala pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Jumlah platelet yang rendah akan menyebabkan nyeri, fatigue (kelelahan), sulit berkonsentrasi, atau gejala yang lain.
E. MANIFESTASI   KLINIS  
         Adanya trombositopenia pada ITP ini akan mengakibatkan gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor koagulasi
darah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal.
Manifestasi klinis ITP sangat bervariasi mulai dari manifestasi perdarahan ringan,
sedang, sampai dapat mengakibatkan kejadian-kejadian yang fatal. Kadang juga
asimptomatik. Oleh karena merupakan suatu penyakit autoimun maka kortikosteroid
merupakan pilihan konvensional dalam pengobatan ITP. Pendarahan  di hidung atau gigi merupakan tanda-tanda utama penyakit ITP namun kebanyakan penyakit hanya ada tanda-tanda lebam dan petekia di anggota badan.Gejala umum yangsering tampak pada pasien trombositopenia adalah petekiae, ekimosis, gusi dan hidung berdarah, menometorrhagia, sedangkan gejala yang jarang terjadi adalah hematuria, perdarahan gastrointestinal, perdarahan intrakranial.Perdarahan biasanya terjadi bila jumlah trombosit < 50. 000/ mm3, dan perdarahan  spontaan terjadi jika jumlah trombosit <10.000/mm3dan umumnya terjadi  pada leukimia.Perdarahan kulit bisa merupakan pertanda awal dari jumlah trombosit yang kurang. Bintik-bintik keunguan seringkali muncul ditungkai bawah dan cedera ringan bisa menyebabkan memar yang menyebar. Bisa terjadi perdarahan gusi dan darah juga bisa ditemukan pada tinja atau air kemih.Pada penderita wanita, darah menstruasinya sangat banyak.Perdarahan mungkin sukar berhenti sehingga pembedahan dan kecelakaan bisa berakibat fatal. Jika jumlah trombosit semakin menurun, maka perdarahan akan semakin memburuk.
      Jumlah trombosit kurang dari 5.000-10.000/mL bisa menyebabkan hilangnya sejumlah besar darah melalui saluran pencernaan atau terjadi perdarahan otak (meskipun otaknya sendir itidak  mengalami cedera) yang bisa berakibat fatal.
Pemeriksaan atau diagnosa  penyakit  ITP bisa melalui beberapa pertanyaan
yang diajukan kepada penderita (atau keluarga) penderitaserta melalui pemeriksaan
fisik. Bisa juga dengan menganalisa hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel
darah penderita. Pada pemeriksaan laboratoiym ditemukan trombosit <10.000/ml. Hitung jenis lain normal., terkecuali kadang-kadang dapat terjadi anemia ringan yangdisebabkan oleh perdarahan atau berhubungan dengan hemolisis.
    Pemeriksaan morfologi sel darah normal, kecual itrombosit yang agak membesar (megakariosit).Megakariosit ini merupakan trombosit yang dihasilkan
sebagai respon terhadap destruksi trombosit.
Pada pemeriksaan sumsum tulang terlihat normal, dengan jumlah megakariosit normal atau meningkat. Tes koagulasi terlihat mendekati normal.
Meskipun tes tersebut sangat sensitif (95%) namun sangat tidak spesifik dan 50% dari
semua pasien dengan trombositopenia dari berbagai sebab dapat mempunyai
peningkatan IgG trombosit..Pengobatan ITP umumnya tidak memerlukan pengobatan yang serius tetapi bila terjadi perdarahan dan jumlah trombosit menurun hingga dibawah 20.000/ul maka dianjurkan untuk transfusi trombosit.Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah dengan pemberian kortikosteroid dan dihentikan obat ini bila sudah meningkat jumlah trombositnya. Perhatian yang harus diingat pada Gejala-gejala yang umumnya muncul diantaranya luka memar dan bintik- bintik kecil berwarna merahdi permukaan kulitnya. Selain itu juga mimisan dan gusi berdarah.
                   Karena  sebagian besar anak penderita ITP dapat pulih tanpa penanganan
medis, banyak dokter yang merekomendasikan untuk melakukan observasi ketat dan
sangat hati-hati terhadap penderita serta penanganan terhadap gejala-gejala
perdarahannya. Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki), seringnya
bergerombol dan menyerupai rash. Bintik tersebut,dikenal dengan petechiae,
disebabkan karena adanya pendarahan dibawah kulit.Memar atau daerah kebiruan
pada kulit atau membran mukosa (seperti di bawah mulut)disebabkan pendarahan di
bawah kulit.Memar tersebut mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas.Memar tipe ini
disebut dengan purpura.Pendarahan yang lebih sering dapat membentuk massa tiga-
dimensi yang disebut hematoma.

Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi Ada darah pada
urin dan feses Beberapa macam pendarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi
tanda ITP. Termasuk menstruasi yang berkepanjangan pada wanita.Pendarahan pada
otak jarang terjadi, dan gejala pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Jumlah platelet yang rendah akan menyebabkan nyeri, fatigue (kelelahan), sulit berkonsentrasi, atau gejala yanglain.
 
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hitung darah lengkap dan jumlah trombosit menunjukkan penurunan hemoglobin,
hematokrit,trombosit (trombosit di bawah 20 ribu / mm3).
b. Anemia normositik: bila lama berjenis mikrositik hipokrom.
c.Leukosit biasanya normal: bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis.
Ringan pada keadaan lama:limfositosis relative dan leucopenia ringan.
d. Sum-sum tulang biasanya normal,tetap umegakariosit muda dapat bertambah
dengan maturation arrest pada stadium megakariosit.
e.Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal, retraksi pembekuan
abnormal, prothrombin consumption memendek,test RL (+).
            I.  TERAPI
           Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran
aman sehingga mencegah terjadinya pendarahan mayor. Selain itu,terapi ITP
didasarkan pada berapa banyak dan seberapa sering pasien mengalami pendarahan
dan jumlah platelet. Terapi untuk anak-anak dan dewasa hampir sama. Kortikosteroid
(ex: prednison)sering digunakan untuk terapi  ITP. kortikosteroid meningkatkan
jumlah platelet dalam darah dengan cara menurunkan aktivitas sistem imun.
Imunoglobulin dan anti-Rhimunoglobulin D.Pasien yang mengalami pendarahan
parah membutuhkan transfusi platelet dan dirawat dirumah sakit .
Terapi awal ITP (standar) :

  • Prednison
    Terapi awal prednisoon atau prednisondosis 0,5-1,2 mg/kgBB/hari selama
    2 minggu. responterapi prednisonterjadi dalam 2 minggudan pada umumnyaterjadi
    dalam minngu pertama,bila respon baik dilanjutkan sampai 1 bulan,ke mudian
    tapering.
  • Imunoglobulinintravena (IgIV)
    Imunoglobulinintravenadosis 1g/kg/hrselam 2-3 hari berturut- turut digunakan bila terjadi pendarahan internal, saat AT (antibodi trombosit) <5000/ml meskipun telah mendapat terapi kortikosteroid dalam beberapa hari atau adanya purpura yang progresif.Pendekatan terapi konvensional lini kedua, untuk pasien yang dengan terapi standar kortikosteroid tidak membaik, ada beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan .
1. Steroid dosis tinggi
Terapi pasien ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan deksametason oral dosis tinggi. Deksametason 40 mg/hr selama 4 minggu, diulang setiap 28 hari untuk 6 siklus.
 2.Metiprednisolon
Metilprednisolon dosis tinggi dapat diberikan pd ITP anak dan dewasa yang
resisten terhadap terapi prednison dosis konvensional.
 3. IgIVdosistinggi
Imunoglobuliniv dosis tinggi 1 mg/kg/hr selama 2 hari berturut-turut, sering
dikombinasi dengan kortikosteroid, akan meningkatkan AT dengan cepat.
Efek samping,terutama sakit kepala, namun jika berhasil maka dapat
diberikan secara intermiten atau disubtitusi dengan anti-D iv .
4. Anti-D iv
Dosis anti-D 50-75 mg/ka/hr IV. Mekanisme kerja anti-D yakni destruksi sel
darah merah rhesus D- positif  yang secara khusus diberikan oleh RES terutama
di klien, jadi bersaing dengan auto antibodi yang menyelimuti trombosit melalui
Fc reseptor blockade.
 
5. Alkaloid vinka
Misalnya vinkristin 1 mg atau 2 mgiv, vinblastin 5-10 mg, setiap minggu
selama 4-6 minggu.
6. Danazol
Dosis 200 mg p.o 4x sehari selama sedikitnya 6 bulan karena respon sering lambat.
Bila respon terjadi, dosis diteruskan sampai dosis maksimal sekurang-
kurangnya hr 1 tahun dan kemudian diturunkan 200mg/hrsetiap 4 bulan.
7. Immunosupresif dan kemoterapi kombinasi
Imunosupresif di perlukan pada pasien yang gagal berespons dengan terapi
lainya.
Terapi dengan azatioprin (2 mg kg max 150 mg/hr) atau siklofosfamid  sebagai obat tunggal dapat dipertimbangkan dan responya bertanding tertahan sampai 5%.
 
8. Dapsone
Dosis 75 mg p.o per hari, respon terjadi dalam 2 bulan.Pasien harus diperiksa
G6PD, karena pasien  dengan kabar G6PD yang rendah mempunyai risiko
hemolisis yang serius.