Peredaran darah pada manusia
dilakukan oleh sel darah dan melalui pembuluh darah. Oleh karena itu disebut
peredaran darah tertutup. Peredaran darah berlangsung secara sistemik (disebut
juga peredaran darah besar) dan pulmonal (peredaran darah kecil).
A.
ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA
Alat-alat
peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung.
Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sistem transportasi pada manusia
ada dua yaitu peredaran darah dan peredaran limfe (getah bening).
1.
Darah
Fungsi
darah :
·
Sebagai
alat pengangkut sari makanan dan O2 ke
seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi.
·
Menjaga
agar temperatur tubuh tetap.
·
Mengedarkan
air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang berfungsi untuk reaksi
enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis tubuh.
·
Mengedarkan
getah bening.
·
Menghindarkan
tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan sel darah
pembeku).
·
Menjaga
kestabilan suhu tubuh.
· Mengatur
keseimbangan asam basa (Hb).
Darah manusia tersusun atas beberapa
komponen. Adapun komponen darah adalah :
a.
Sel
darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keeping-keping darah pembeku (trombosit).
b.
Plasma
darah (cairan) yang terdiri atas :
·
Air,
hamper 90% berupa cairan
·
Protein
: albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin (43%)
berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan
darah.
·
Gas
berupa O2, CO2
dan N2.
· Nutrien
: lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.
·
Garam
mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.
·
Zat
sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.
·
Hormon
dan enzim.
c.
Dalam
plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk antibody;
presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu menguraikan antigen;
antitoksin untuk menawarkan racun.
Macam-macam sel darah :
a.
Sel
darah merah (erytrosit)
Bentuk
sel darah merah bulat gepeng, kedua permukaannya cekung (bikonkaf), dan tidak
berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta/mm3
sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3.
Mengandung hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang berfungsi mengikat O2,
mengandung zat besi (Fe), berwarna merah. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum
merah tulang, pada tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang
sudah tua/rusak akan dirombak dalam limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan
dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat
besi yang terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah merah baru.
Jika
sel-sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit yang disebut
anemia. Adapun jika kekurangan darah O2
dinamakan sianosis.
b.
Sel
darah putih (leukosit)
Macam-macam
sel darah putih :
·
Monosit,
dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat.
· Limfosit,
dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas.
Bentuk
leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti, bulat/cekung,
jumlahnya pada orang normal kira-kira 6.000-9.000/mm3
. Umur sel darah putih sekitar 12-13
hari. Dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium.
Fungsi sel darah putih untuk melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika ada kuman
sel darah putih akan memakan kuman tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi
nanah. Selain itu leukosit juga sebagai prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl
dan limfe serta bersifat fagosit.
c.
Sel
darah pembeku (trombosit)
Bentuk
keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan darah, jumlahnya
kira-kira 200.000-400.000/mm3,
dibuat dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah
mengalir bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan
terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin
(dalam plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka sehingga
perdarahan berhenti.
Proses
pembekuan darah :
1.
Trombosit pecah (anti hemofili)
---> Tromboplastin
(trombokinase)
2.
Protrombin ---> Trombin
3.
Fibrinogen ---> Fibrin
2.
Jantung
Jantung
manusia letaknya dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung terdiri atas :
prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium
(pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah
pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale
merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang
yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki
dinding yang lebih tebal dibanding atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga
lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu
bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi
kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan
bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya
seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.
Diastole
merupakan darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan sistole merupakan darah
yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang yang tertera pada tensimeter
dikatakan misalnya 120/100 mmHg merupakan tekanan sistole 120 per menit dan
tekanan diastole 100 per menit. Koronariasis merupakan penyumbatan pada nadi
tajuk/arteri koronaria pada jantung.
1. Pembuluh
Darah
a.
Pembuluh
nadi (arteri)
·
Fungsi
arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri dari :
- Arteri
pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru, banyak
mengandung CO2.
- Aorta
(nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh,
banyak mengandung oksigen.
b.
Pembuluh
balik (vena)
o Fungsi vena untuk mengalirkan darah
menuju jantung. Terdiri dari :
- Vena
pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri
jantung.
- Vena
cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
- Vena
cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c.
Pembuluh
kapiler
Pembuluh
kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan
dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh
nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).
Perbedaan
antara arteri dan vena dapat diamati pada tabel berikut :
Pembuluh darah vena
|
Pembuluh darah arteri
|
Ø Disebut sebagai pembuluh balik.
Ø Berisi darah kotor kecuali pada vena pulmonalis.
Ø Di sepanjang pembuluh banyak terdapat katup.
Ø Dinding tipis.
Ø Pembuluh ini terletak dekat permukaan tubuh.
Ø Apabila diraba tidak terasa.
|
Ø Disebut sebagai pembuluh nadi.
Ø Berisi darah bersih kecuali pada
arteri pulmonalis.
Ø Di sepanjang pembuluh hanya terdapat
satu katup.
Ø Memiliki dinding yang tebal dan
elastic.
Ø Pembuluh ini terletak di bagian dalam
dari tubuh.
Ø Apabila diraba akan berdenyut.
|
B. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah manusia ada
dua yaitu system peredaran darah besar dan system peredaran darah kecil.
1.
Sistem
Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari
darah keluar dari jantung melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian
atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen
menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik.
Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal
dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava
inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa
oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan
dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem
peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah
kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri –
aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava
inferior – serambi kanan.
|
2.
Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari
dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis dari serambi kanan menuju ke
paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara
O2 dan CO2.
Gas O2 masuk
melalui sistem respirasi dan CO2
akan dibuang ke luar tubuh. O2
yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus.
Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis
menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang
kedua dalam system peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena
yang membawa darah bersih.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil :
bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis –
serambi kiri jantung.
|
3.
Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)
Pembuluh limfe kanan; dari kepala,
leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan sebelah kanan, bermuara di pembuluh
balik yang letaknya di bawah tulang selangka kanan.
Pembuluh limfe dada; dari bagian
lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka kiri.
Pembuluh limfe adalah bermuaranya
pembuluh lemak (pembuluh kil). Peredaran limfe adalah terbuka, merupakan alat
penyaring kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih
yang disebut limfosit untuk imunitas.
C. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
MANUSIA
Berikut beberapa gangguan pada
sistem peredaran darah manusia.
1.
Hemofili,
merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku secara genetis.
Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
2.
Anemia,
merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi kuman
misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena berkurangnya
kadar Hb dalam darah.
3.
Leukimia
(kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih secara
tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3
darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena sifat sel darah putih
adalah memakan kuman penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan
memakan sel darah merah yang ada.
4.
Varises
merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki. Penyakit
ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan. Kemungkinan besar
disebabkan oleh beban si ibu selama hamil dan masih aktif bekerja, apalagi
sering menggunakan sepatu berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan
terjadi pada pria pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang
biasa mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.
5.
Haemoroid
(ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi terjadi di
bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang sering duduk dalam posisi yang
sama dan dalam waktu yang lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar
(BAB) terasa sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati
kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi celana,
dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar karena telah banyak
pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi maka harus segera
dioperasi.
6.
Koronariasis,
merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi tajuk jantung (jantung
koroner).
7.
Hipertensi,
merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi. Tekanan darah
penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga akan berakibat pusing dan
apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh darah
atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).
8.
Hipotensi
merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah kurang dari
100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah. Biasanya
penderita akan cepat merasa lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota
gerak misalnya pada kaki dan tangan.
9.
Pingsan,
yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang dibawa oleh
darah.
10.
Thalasemia,
yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah
yang abnormal.